Tuesday, May 23, 2017

ASAL USUL SUKU BAYAN NTB









ASAL USUL SUKU BAYAN NTB - Tertulis di naskah lontar kuno daerah ini sering disebut kerajaan suwung atau kerajaan sepi, sebuah kerajaan yang lebih banyak ditinggalkan penghuninya. Bayan merupakan daerah tertua di Pulau Lombok yang menjadi pusat berkembangnya budaya dan menyebar ke seluruh pulau Lombok. Adat saking gumi Bayan kutipan dari naskah lontar kuno yang berarti bahwa Adat masyarakat Lombok berpusat dari Gumi Bayan.

Bumi atau Gumi Bayan juga disebut Gumi Nina atau Bumi Perempuan yang berarti Gumi dengan Kasih Sayang mencerminkan Watak Prilaku serta harmonisasi Penghuninya dalam membina hubungan antara manusia dengan alamnya,manusia dengan lingkungan serta manusia dengan sang pencipta

Kerajaan Bayan berada di pesisir pantai utara pulau Lombok dengan batas-batas kerajaan Bayan sebelah timur Tal Baluk sekarang berbatasan dengan kecamatan pringga Lombok timur dan batas sebelah barat Menanga reduh yang sekarang berada di Desa Malaka kecamatan Pemenang kabupaten lombok utara.

Masjid Kuno yang berada di Bayan, dengan arsitektur yang sama, bukti perkembangan islam di lombok didukung dengan cerita-cerita tentang warisan islam seperti kitab,kitab,jungkat, naskah lontar kuno, naskah khotbah makam-makam leluhur memperkuat keberadaan peradaban islam di bumi Bayan disamping itu juga ada bekas kerajaan Bayan yang berpusat di Dusun Bayan timur serta Bayan barat ada rumah adat,loloan,karang bajo, karang salah, Anyar,sukadana, semokan,sembagek,sesait,salut, desa beleq gumantar sedangkan ditimur barung birak,sajang,sembalun dan lainya yang saat ini masih dijaga serta dipelihara oleh para prusa atau keturunan-keturunan mereka.

Di beberapa tempat terdapat kesamaan Bahasa yang mengunakan bahasa Bayan dengan ciri khas kebayanan yang mempermudah mayarakat lain untuk mengenal darimana mereka berasal, bukti sejarah lain seperti Rumah adat di Karang Bayan narmada,makam-makam di sekitar desa kebon ayu gerung, peninggalan sejarah di Desa telaga Lebur kecamatan Sekotong dan sekitarnya seperti Bong,Jungkat serta Naskah Khotbah dapat menjadikan bukti sejarah bahwa Bayan pernah menjadi pusat peradaban Islam masyarakat Lombok. Di sembalun ada daerah yang sejarahnya menerima Islam dari Bayan terbukti mereka para mubaliq yang menyebarkan siar islam menetap serta mempunyai keturunan didaerah itu.


Sebutan Pulau Lombok oleh masyarakat Bayan disebut Gumi nina, terinspirasi dari legenda sosok perempuan yang berada dipulau Lombok antara lain Dewi Anjani,Putri Mandalika serta Denda Cilinaya.

Sejarah Dewi Anjani adalah cerita di masyarakat Bayan serta Lombok pada umumnya yang merupakan Ratu Jin yang berkuasa di Gunung Rinjani, mereka salah seorang anak dari datu Tawun yaitu salah satu Raja Bayan yang pernah berkuasa di Bayan, Dewi Anjani diangkat menjadi ratu Jin setelah bertapa selama bertahun-tahun lamanya. Gunung Rinjani menyimpan pesona alam yang sangat menakjubkan sehingga memancing minat wisatawan yang merupakan andalan wisata Pulau Lombok bahkan provinsi Nusa tenggara Barat.

Sejarah Putri Mandalika dari Pantai selatan menjadi terkenal karena kebesaran hati sang putri, dikisahkan karena banyaknya para pageran yang ingin mempersunting sang putri maka, diadakan sayembara untuk memperebutkan sang putri, dalam sayembara banayk korban berjatuhan sang putri tidak tega melihat karena memperebutkan dirinya dan sang putri tidak dapat menentukan pilihan akhirnya iapun menceburkan dirinya kelaut seketika itu muncullah Yale berupa cacing laut warna-warni yang merupakan  sosok jelmaan dari Putri Mandalika yang dapat ditangkap dan dinikmati oleh siapa saja yang berkunjung dipantai selatan. Kebesaran hati Putri mandalika membuat legenda Putri yale atau putri mandalika sampai sekarang tidak habis oleh waktu. Pantai Selatan atau yang dikenal dengan pantai kuta merupakan tempat dimana legenda Putri Mandalika terjadi tradisi mbau nyale yang menjadi daya tarik disertai dengan pasir putih serta panorama pantainya yang sangat indah.

Di naskah Lontar berjudul Cilinaya dikisahkan tentang Legenda Cilinaya yang berada di Desa anyar Kecamatan Bayan kabupaten lombok Utara diceritakan bahwa sekian lamanya terpisah dari keluarga Denda Cilinaya dipertemukan dengan Keluarganya,kisah memilukan tentang Putri Seorang Raja yang bernama Datu Keling dengan seorang pangeran dari Kerajaan Daha yang membuat iba siapapun. Tanjung menangis jadi saksi bisu legenda Cilinaya dulu pada malam-malam keramat salah satu tanjung didekat kubur cilinaya terdengar seperti orang  yang menangis sehingga disebut tanjung menangis. Tidak jauh dari tanjung menangis terdapat makam clinaya yang hingga kini masih dipelihara keberadaanya dan tidak jauh dari itu terdapat satu pelabuhan yaitu pelabuhan carik dimana pelabuhan ini merupakan pelabuhan bersejarah karena tempat para mubaliq penyebar siar islam berlabuh dan berdagang.

Gumi nina mangambarkan prilaku penduduk yang menegedepankan sifat-sifat keibuan, kasih sayang,lemah lembut tingkah laku tutur kata penghuninya dalam bergaul maupun dalam menyelesaikan setiap persoalan yang ada. Gumi nina merupakan Gumi atau bumi yang setiap jengkal tanahnya dapat tumbuh subur benih-benih kehidupan. Sosok seorang perempuan yang menggambarkan sebagai sosok yang akan melawan,marah apabila anak-anaknya terancam atau digangu ketentramannya.

Masa penguasaan Raja Karang Asem yang bertahta di Cakra mataram serta pedudukan Hindia Belanda selama 1 1/2 abad atas wilayah nusantara ditambah dengan 2,5 tahun pedudukan tentara Jepang telah menjadi pengalaman berharga yang mempengaruhi corak atas keyakinan,sistem pemerintahan, sosial, politik serta Budaya yang berkembang di Bayan.

Perkembangan Pemerintahan Bayan setelah kemerdekaan tidak lagi berbentuk kerajaan dan sudah menyesuaikan diri  dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, sementara waktu belum disebut sebagai sebuah sistem pemerintahan pada daerah Bayan masih disebut Perbekel dengan perbekelnya bernama Raden Singasan, dan Desa Bayan sendiri dipimpin oleh seorang kepala Desa atau disebut Pemusungan dengan pemusungan, sepanjang berdirinya kecamatan Bayan  pernah satu kali mengalami pemekaran yaitu pemekaran atas Kecamatan Kayangan.

Bayan merupakan Daerah terpencil di Pulau Lombok, daerah ini dikenal karena masih menyimpan serta memelihara kekayaan warisan budaya, sementara di  tempat-tempat lain jika diamati sudah tidak ditemukan lagi keunikan budaya yang diwarisi turun temurun, daerah ini masih polos dengan budaya yang masih perawan. Perkembangan  budaya  terbangun melalui bentangan sejarah yang panjang membentuk satu tatanan fanatisme masyarakat terhadap Adat istiadat yang berkembang sehingga dampaknya menjadikan Adat Istiadat di Bayan kabupaten Lombok Utara Nusa Tenggara Barat  masih tetap terjaga kelestariannya.

Sekarang Bayan merupakan nama Desa yang juga di pakai jadi nama kecamatan, Kecamatan Bayan ialah salah satu Kecamatan dari lima kecamatan yang ada di kabupaten Lombok utara,Kecamatan Bayan terdiri dari 9 (Sembilan) Desa yaitu Desa Sambik Elen,Loloan,Bayan,Senaru,Karang Bajo,Anyar,SukaDana,Akar-akar Dan Mumbul Sari. Kecamatan Bayan merupakan kecamatan yang terletak di sebelah timur yang berbatasan dengan kecamatan Sembalun kabupaten Lombok Timur Dan batas barat yaitu kecamatan Kayangan Utara Laut Jawa Dan sebelah Selatan Hutan Taman Nasional Gunung Rinjani.

No comments:

Post a Comment

Silahkan komentar dengan bijak sesuai pembahasan